Jumat, 01 Januari 2016

Welcome 2016

2015 terima kasih atas hal-hal luar biasa yang telah kau berikan. 2016 aku siap, tapi aku butuh teman untuk menjalaninya.

Rabu, 09 Desember 2015

"Maukah kamu menjadi temanku?"

Aku kembali ke ruangan petak kecil kamar ku.
Aku kembali setelah melakukan semua kegiatan ku.
Sambil menghilangkan penat aku mulai berpikir.
Aku mulai berpikir untuk sesuatu yang mustahil untuk terjadi.
Khayalan gila itu kembali muncul.
Tapi entah mengapa aku malah menikmatinya.
"Bagaimana jika....."
"Andai saja....."
"Mungkin kalau misalnya....."
Tidak akan ada habisnya jika kita memikirkan atau mengkhayalkan suatu hal.
Tetapi dari ribuan khayalan itu ada 1 hal yang sampai sekarang masih berada dipikiran ku,
"Bagaimama jika aku memiliki banyak teman?"
"Akankah hidup ku akan seperti ini?"
"Maukah kamu menjadi temanku?"

9 Desember 2015

Aku tidak berani melangkah terlalu jauh, aku tidak berani berharap lebih jauh, aku takut kita sama-sama kecewa.
Karena yang aku tau terlalu berharap hasilnya tidaklah sesuai dengan yang kita harap.

Banyak pria lain yang ingin mendapatkanmu.
Banyak pria lain yang mengharapkanmu.
Banyak pria lain yang ingin merebut hatimu.
Dan dari sekian banyak pria itu mungkin aku hanya sebagian kecil dari mereka.
Dan dari sekian banyak pria itu mungkin aku hanya manusia kecil yang hanya bermodalkan ketulusan.
Aku tau ketulusan itu tidak lah cukup.
Tetapi ketulusan ini cukup untuk meyakinkanmu.

Aku tetap berjalan mendekatimu.
Langkah demi langkah aku lalui sambil memahami dan mengenalmu lebih jauh.
Langkah demi langkah yang ku lalui tidaklah mudah.
Jarak semakim dekat tetapi rintangan semakin berat.
Aku terus berjalan atau aku memutar arah kembali pulang?
Aku berhenti berjalan lalu berfikir, aku tidak mungkin memutar arah atau yang aku kerjakan selama ini sia-sia tetapi jika ku teruskan berjalan aku yang semakin sakit.
Aku diam, aku diam untuk waktu yang cukup lama sampai seseorang datang untuk menyarankan aku supaya bergerak maju atau mundur.
Dan aku berharap orang tersebut adalah kamu dan akan menyuruh aku agar terus maju.

Kamis, 19 November 2015

Senyum itu...

Senyum itu...
Senyum yang ku tunggu tiap hari
Senyum yang hanya bisa ku lihat sesekali
Senyum yang hanya bisa ku lihat sekilas
Aku ingin melihat senyum itu terus
Aku ingin melihat senyum manis itu
Apakah aku dapat melihat senyum itu terus?
Senyum yang dapat membangkitkan semangat ku
Aku menikmati senyum itu
Tapi apakah kamu tahu kalau aku memperhatikan senyummu itu?
Ku rasa tidak..
Biarkan aku menikmati senyum itu dari kejauhan
Dan tak seorang pun yang tahu

"Aku rindu senyumanmu..."
"Terus lah tersenyum untuk ku..."

Kamis, 19 November 2015

Hai? Apa kabar?
Bagaimana kabar hubungan kita?
Aku masih menunggu, menunggu kepastianmu.
Aku tidak berani melangkah terlalu jauh, aku tidak berani berharap lebih jauh, aku takut kita sama-sama kecewa.
Karena yang aku tau terlalu berharap hasilnya tidaklah sesuai dengan yang kita harap.

Banyak pria lain yang ingin mendapatkanmu.
Banyak pria lain yang mengharapkanmu.
Banyak pria lain yang ingin merebut hatimu.
Dan dari sekian banyak pria itu mungkin aku hanya sebagian kecil dari mereka.
Dan dari sekian banyak pria itu mungkin aku hanya manusia kecil yang hanya bermodalkan ketulusan.
Aku tau ketulusan itu tidak lah cukup.
Tetapi ketulusan ini cukup untuk meyakinkanmu.

Aku tetap berjalan mendekatimu.
Langkah demi langkah aku lalui sambil memahami dan mengenalmu lebih jauh.
Langkah demi langkah yang ku lalui tidaklah mudah.
Jarak semakim dekat tetapi rintangan semakin sulit.
Aku terus berjalan atau aku memutar arah kembali pulang?
Aku berhenti berjalan lalu berfikir, aku tidak mungkin memutar arah atau yang aku kerjakan selama ini sia-sia tetapi jika ku teruskan berjalan aku yang semakin sakit.
Aku diam, aku diam untuk waktu yang cukup lama sampai seseorang datang untuk menyarankan aku supaya bergerak maju atau mundur.
Dan aku berharap orang tersebut adalah kamu dan akan menyuruh aku agar terus maju.

Minggu, 01 November 2015

Jumat, 23 Oktober 2015

Perkenalan singkat yg membuat aku masuk ke dalam situasi ini.
Situasi yg dimana aku sendiri tidak tau siapa yg memulai lebih awal.

Perkenalan singkat ini yg membuat aku mengenal dirimu.
Mengenal semua kebiasaanmu, caramu, dan kepribadianmu.

Mungkin terlalu cepat, dan mungkin terlalu singkat untuk mengetahui semua tentangmu. Tetapi yg aku tau 1 atau 2 hari tidak lah cukup.

Aku mengagumi dirimu, aku menyukai perilakumu, aku menyukai cara berpakaianmu, aku menyukai semua tentangmu.

Aku ingin mengenalmu lebih jauh dan lebih dalam.

Aku ingin punya waktu yg banyak untuk bisa bersamamu.

Dan aku ingin waktu yg banyak itu tidak akan ada habisnya.

Perkenalan singkat itu yg membuat aku jatuh cinta akan dirimu.