Aku kembali ke ruangan petak kecil kamar ku.
Aku kembali setelah melakukan semua kegiatan ku.
Sambil menghilangkan penat aku mulai berpikir.
Aku mulai berpikir untuk sesuatu yang mustahil untuk terjadi.
Khayalan gila itu kembali muncul.
Tapi entah mengapa aku malah menikmatinya.
"Bagaimana jika....."
"Andai saja....."
"Mungkin kalau misalnya....."
Tidak akan ada habisnya jika kita memikirkan atau mengkhayalkan suatu hal.
Tetapi dari ribuan khayalan itu ada 1 hal yang sampai sekarang masih berada dipikiran ku,
"Bagaimama jika aku memiliki banyak teman?"
"Akankah hidup ku akan seperti ini?"
"Maukah kamu menjadi temanku?"
Rabu, 09 Desember 2015
9 Desember 2015
Aku tidak berani melangkah terlalu jauh, aku tidak berani berharap lebih jauh, aku takut kita sama-sama kecewa.
Karena yang aku tau terlalu berharap hasilnya tidaklah sesuai dengan yang kita harap.
Banyak pria lain yang ingin mendapatkanmu.
Banyak pria lain yang mengharapkanmu.
Banyak pria lain yang ingin merebut hatimu.
Dan dari sekian banyak pria itu mungkin aku hanya sebagian kecil dari mereka.
Dan dari sekian banyak pria itu mungkin aku hanya manusia kecil yang hanya bermodalkan ketulusan.
Aku tau ketulusan itu tidak lah cukup.
Tetapi ketulusan ini cukup untuk meyakinkanmu.
Aku tetap berjalan mendekatimu.
Langkah demi langkah aku lalui sambil memahami dan mengenalmu lebih jauh.
Langkah demi langkah yang ku lalui tidaklah mudah.
Jarak semakim dekat tetapi rintangan semakin berat.
Aku terus berjalan atau aku memutar arah kembali pulang?
Aku berhenti berjalan lalu berfikir, aku tidak mungkin memutar arah atau yang aku kerjakan selama ini sia-sia tetapi jika ku teruskan berjalan aku yang semakin sakit.
Aku diam, aku diam untuk waktu yang cukup lama sampai seseorang datang untuk menyarankan aku supaya bergerak maju atau mundur.
Dan aku berharap orang tersebut adalah kamu dan akan menyuruh aku agar terus maju.
Karena yang aku tau terlalu berharap hasilnya tidaklah sesuai dengan yang kita harap.
Banyak pria lain yang ingin mendapatkanmu.
Banyak pria lain yang mengharapkanmu.
Banyak pria lain yang ingin merebut hatimu.
Dan dari sekian banyak pria itu mungkin aku hanya sebagian kecil dari mereka.
Dan dari sekian banyak pria itu mungkin aku hanya manusia kecil yang hanya bermodalkan ketulusan.
Aku tau ketulusan itu tidak lah cukup.
Tetapi ketulusan ini cukup untuk meyakinkanmu.
Aku tetap berjalan mendekatimu.
Langkah demi langkah aku lalui sambil memahami dan mengenalmu lebih jauh.
Langkah demi langkah yang ku lalui tidaklah mudah.
Jarak semakim dekat tetapi rintangan semakin berat.
Aku terus berjalan atau aku memutar arah kembali pulang?
Aku berhenti berjalan lalu berfikir, aku tidak mungkin memutar arah atau yang aku kerjakan selama ini sia-sia tetapi jika ku teruskan berjalan aku yang semakin sakit.
Aku diam, aku diam untuk waktu yang cukup lama sampai seseorang datang untuk menyarankan aku supaya bergerak maju atau mundur.
Dan aku berharap orang tersebut adalah kamu dan akan menyuruh aku agar terus maju.
Langganan:
Postingan (Atom)